Sosialisasi Keuangan Syariah Yang Efektif
Halo sobat, jumpa lagi dalam artikel terbaru saya yang kali akan membahas seputar keuangan syariah. Ya, berbicara kegiatan ekonomi keuangan syariah di indonesia sebetulnya mempunyai prospek yang bagus kedepanya jika mau dikembangkan dan dioptimalkan, bukan tanpa alasan karena memang mayoritas penduduk di indonesia ini merupakan umat muslim, disisi lain negara kita ini juga mempunyai semua potensi menuju pusat keuangan syariah dunia.
Namun demikian sampai saat ini dari apa yang saya lihat bahwasanya layanan keuangan jenis ini masih minim jangkauan dalam artian nasabahnya masih sebatas kalangan tertentu saja yang mengerti dan faham akan keuangan syariah, selain itu pertumbuhan industri keuangan syariah juga kalah pamor dari industri keuangan konvensional. lantas apa yang menjadi kendala serta bagaimana upaya serta sosialisasi yang efektif supaya Keuangan Syariah ini bisa berkembang dan dikenal masyarakat luas? apakah harus ganti nama? Baik disini saya akan mencoba menganalisanya menurut pendapat pribadi.
Kendala yang perlu di cermati dan dicarikan solusi
Namanya usaha dalam mencapai kesuksesan sudah pasti ada kendalanya tinggal bagimana kita mau mencermati dan mencarikan solusi agar kendala tersebut bisa teratasi. begitulah kiranya yang terjadi pada keuangan syariah dimana dalam kegiatanya masih terdapat beberapa masalah atau kendala yang perlu diatasi diantaranya sebagai berikut:
Kendala yang pertama yakni ketersediaan produk dan standarisasi produk perbankan syariah. kenapa? karena selama ini masih ada beberapa bank syariah yang belum menjalankan bisnisnya sesuai prinsip syariah. Standardisasi sangatlah penting dan diperlukan dengan alasan perbankan syariah sendiri mempunyai perbedaan dengan bank konvensional. Apalagi, produk Bank Syariah tidak hanya diperuntukkan bagi nasabah muslim saja, melainkan nasabah nonmuslim juga.
Nah yang kedua, terkait tingkat pemahaman terhadap produk bank syariah. Sampai saat ini masih sedikit masyarakat yang tahu akan produk-produk perbankan syariah dan istilah-istilah di perbankan syariah. Selain itu, kendala yang ketiga dari industri perbankan syariah adalah Sumber Daya Manusia. Masalah yang terjadi yaitu pihak perbankan terlihat seperti kesulitan untuk mencari SDM perbankan syariah yang berkompeten dan mumpuni. Justru mereka lebih banyak mengambil SDM untuk perbankan syariah dari perbankan konvensional dan lain-lain. Bisa dikatakan sangat sedikit SDM yang diambil dari lulusan perguruan tinggi syariah itu sendiri.
Perlukah keuangan syariah berganti nama?
Sepertinya tidak perlu karena bagaimana pun juga nama keuangan syariah sudah lama dikenal dan lebih familiar ditelinga masyarakat indonesia. kalaupun diganti dengan nama keuangan etis juga tidak akan terlalu berpengaruh. pada dasarnya yang terpenting adalah sosialisasi pemahaman tentang apa itu keuangan syariah sesuai tujuan awal supaya masyarakat lebih mengerti dan tertarik untuk menjadi nasabah.
Mencontoh strategi Wali Songo dalam menyebarkan ajaran islam di nusantara
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan bersama dalam memperkenalkan keuangan syariah ke masyarakat luas. Kita bisa mengambil contoh strategi atau taktik para wali yang sukses dan efektif dalam menyebarkan ajaran islam dari satu wilayah hingga ke seluruh wilayah nusantara. Dimana kehadiran walisongo bisa diterima dengan baik oleh berbagai kalangan masyarakat. Walisongo memiliki pendekatan yang khas dalam melakukan dakwah kepada khalayak. Mereka mampu memahami secara detail kondisi sosio-kultural masyarakat. Adapun strategi dari Walisongo yang bisa diterapkan untuk mensosialisasikan keuangan syariah ke masyarakat, diantaranya sebagai berikut:
Metode kerja sama, dalam hal ini diadakan pembagian tugas masing-masing para wali dalam mengislamkan masyarakat nusantara. Jika dikaitkan dengan sosialisasi keuangan syariah tentu cara ini sangat cocok diterapkan di negara kita, yang mana kita tahu wilayahnya sangat luas pastinya tidak cukup satu dua orang yang ditugaskan untuk memberikan pemahaman tentang keuangan syariah. kerjasama bisa dilakukan antara pihak perbankan, pemerintah pusat/daerah, sekolah, masjid maupun lembaga-lembaga terkait.
Metode musyawarah, para wali sering berjumpa dan bermusyawarah membicarakan berbagai hal yang bertalian dengan tugas dan perjuangan mereka. Sementara dalam pemilihan wilayah da’wahnya tidaklah sembarangan, dengan mempertimbangkan faktor geostrategi yang sesuai dengan kondisi zamannya. Nah berkaitan dengan sosialisasi keuangan syariah strategi ini bisa kita contoh, dengan strategi ini para guru, ustad dan para tenaga ahli bisa memberitahukan ke masyarakat dari berbagai wilayah tentang keberadaan keuangan syariah yang bisa membantu mensejahterakan masyarakat. serta menjelaskan bahwa produk-produk keuangan syariah itu mudah diperoleh masyarakat dan harganya juga kompetitif.
Metode Al-Hikmah sebagai sistem dan cara berda’wah para wali yang merupakan jalan kebijaksanaan yang diselenggarakan secara populer dan menarik. Cara ini mereka gunakan dalam menghadapi masyarakat awam. Dengan tata cara yang amat bijaksana, masyarakat awam itu mereka hadapi secara masal sehingga menarik perhatian umum. Maksud dari strategi ini apabila dikaitkan dengan sosialisasi keuangan syariah yakni perbankan bisa mengadakan acara-acara seperti seminar, workshop dan lain sebagainya yang bisa membuat masyarakat berminat untuk hadir dan tertarik menjadi nasabah.
Selain mencontoh strategi dari walisongo, masih banyak lagi cara atau strategi yang lain yang bisa diterapkan untuk Sosialisasi Keuangan Syariah Yang Efektif, baik itu lewat inovasi, promosi maupun publikasi. Apalagi di zama moderen seperti sekarang ini kecanggihan teknologi seperti internet bisa kita manfaatkan untuk menginformasikan keuangan syariah ke jangkauan yang lebih luas. Demikian apa yang bisa saya tulis semoga bermanfaat!
Oleh : Moch Achsanul In'am
Namun demikian sampai saat ini dari apa yang saya lihat bahwasanya layanan keuangan jenis ini masih minim jangkauan dalam artian nasabahnya masih sebatas kalangan tertentu saja yang mengerti dan faham akan keuangan syariah, selain itu pertumbuhan industri keuangan syariah juga kalah pamor dari industri keuangan konvensional. lantas apa yang menjadi kendala serta bagaimana upaya serta sosialisasi yang efektif supaya Keuangan Syariah ini bisa berkembang dan dikenal masyarakat luas? apakah harus ganti nama? Baik disini saya akan mencoba menganalisanya menurut pendapat pribadi.
Kendala yang perlu di cermati dan dicarikan solusi
Namanya usaha dalam mencapai kesuksesan sudah pasti ada kendalanya tinggal bagimana kita mau mencermati dan mencarikan solusi agar kendala tersebut bisa teratasi. begitulah kiranya yang terjadi pada keuangan syariah dimana dalam kegiatanya masih terdapat beberapa masalah atau kendala yang perlu diatasi diantaranya sebagai berikut:
Kendala yang pertama yakni ketersediaan produk dan standarisasi produk perbankan syariah. kenapa? karena selama ini masih ada beberapa bank syariah yang belum menjalankan bisnisnya sesuai prinsip syariah. Standardisasi sangatlah penting dan diperlukan dengan alasan perbankan syariah sendiri mempunyai perbedaan dengan bank konvensional. Apalagi, produk Bank Syariah tidak hanya diperuntukkan bagi nasabah muslim saja, melainkan nasabah nonmuslim juga.
Nah yang kedua, terkait tingkat pemahaman terhadap produk bank syariah. Sampai saat ini masih sedikit masyarakat yang tahu akan produk-produk perbankan syariah dan istilah-istilah di perbankan syariah. Selain itu, kendala yang ketiga dari industri perbankan syariah adalah Sumber Daya Manusia. Masalah yang terjadi yaitu pihak perbankan terlihat seperti kesulitan untuk mencari SDM perbankan syariah yang berkompeten dan mumpuni. Justru mereka lebih banyak mengambil SDM untuk perbankan syariah dari perbankan konvensional dan lain-lain. Bisa dikatakan sangat sedikit SDM yang diambil dari lulusan perguruan tinggi syariah itu sendiri.
Perlukah keuangan syariah berganti nama?
Sepertinya tidak perlu karena bagaimana pun juga nama keuangan syariah sudah lama dikenal dan lebih familiar ditelinga masyarakat indonesia. kalaupun diganti dengan nama keuangan etis juga tidak akan terlalu berpengaruh. pada dasarnya yang terpenting adalah sosialisasi pemahaman tentang apa itu keuangan syariah sesuai tujuan awal supaya masyarakat lebih mengerti dan tertarik untuk menjadi nasabah.
Mencontoh strategi Wali Songo dalam menyebarkan ajaran islam di nusantara
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan bersama dalam memperkenalkan keuangan syariah ke masyarakat luas. Kita bisa mengambil contoh strategi atau taktik para wali yang sukses dan efektif dalam menyebarkan ajaran islam dari satu wilayah hingga ke seluruh wilayah nusantara. Dimana kehadiran walisongo bisa diterima dengan baik oleh berbagai kalangan masyarakat. Walisongo memiliki pendekatan yang khas dalam melakukan dakwah kepada khalayak. Mereka mampu memahami secara detail kondisi sosio-kultural masyarakat. Adapun strategi dari Walisongo yang bisa diterapkan untuk mensosialisasikan keuangan syariah ke masyarakat, diantaranya sebagai berikut:
Metode kerja sama, dalam hal ini diadakan pembagian tugas masing-masing para wali dalam mengislamkan masyarakat nusantara. Jika dikaitkan dengan sosialisasi keuangan syariah tentu cara ini sangat cocok diterapkan di negara kita, yang mana kita tahu wilayahnya sangat luas pastinya tidak cukup satu dua orang yang ditugaskan untuk memberikan pemahaman tentang keuangan syariah. kerjasama bisa dilakukan antara pihak perbankan, pemerintah pusat/daerah, sekolah, masjid maupun lembaga-lembaga terkait.
Metode musyawarah, para wali sering berjumpa dan bermusyawarah membicarakan berbagai hal yang bertalian dengan tugas dan perjuangan mereka. Sementara dalam pemilihan wilayah da’wahnya tidaklah sembarangan, dengan mempertimbangkan faktor geostrategi yang sesuai dengan kondisi zamannya. Nah berkaitan dengan sosialisasi keuangan syariah strategi ini bisa kita contoh, dengan strategi ini para guru, ustad dan para tenaga ahli bisa memberitahukan ke masyarakat dari berbagai wilayah tentang keberadaan keuangan syariah yang bisa membantu mensejahterakan masyarakat. serta menjelaskan bahwa produk-produk keuangan syariah itu mudah diperoleh masyarakat dan harganya juga kompetitif.
Metode Al-Hikmah sebagai sistem dan cara berda’wah para wali yang merupakan jalan kebijaksanaan yang diselenggarakan secara populer dan menarik. Cara ini mereka gunakan dalam menghadapi masyarakat awam. Dengan tata cara yang amat bijaksana, masyarakat awam itu mereka hadapi secara masal sehingga menarik perhatian umum. Maksud dari strategi ini apabila dikaitkan dengan sosialisasi keuangan syariah yakni perbankan bisa mengadakan acara-acara seperti seminar, workshop dan lain sebagainya yang bisa membuat masyarakat berminat untuk hadir dan tertarik menjadi nasabah.
Selain mencontoh strategi dari walisongo, masih banyak lagi cara atau strategi yang lain yang bisa diterapkan untuk Sosialisasi Keuangan Syariah Yang Efektif, baik itu lewat inovasi, promosi maupun publikasi. Apalagi di zama moderen seperti sekarang ini kecanggihan teknologi seperti internet bisa kita manfaatkan untuk menginformasikan keuangan syariah ke jangkauan yang lebih luas. Demikian apa yang bisa saya tulis semoga bermanfaat!
Oleh : Moch Achsanul In'am
Post a Comment for "Sosialisasi Keuangan Syariah Yang Efektif"